50 Kata Konjungsi

50 Kata Konjungsi dalam Bahasa Indonesia Baku

Dalam bahasa Indonesia, konjungsi merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat. Penggunaan konjungsi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tulisan atau ujaran yang runtut dan koheren.

Berikut ini adalah 50 kata konjungsi dalam bahasa Indonesia baku, beserta penjelasan dan contoh penggunaannya:

Konjungsi Koordinatif

  • dan: menyatakan penambahan atau penggabungan, contoh: "Saya membeli buku dan pensil."
  • atau: menyatakan pilihan atau alternatif, contoh: "Kamu bisa memilih warna merah atau biru."
  • tetapi: menyatakan pertentangan atau perbedaan, contoh: "Dia pintar, tetapi pemalas."
  • melainkan: menyatakan pertentangan dengan penekanan, contoh: "Bukannya rajin, dia justru malas."
  • lalu: menyatakan urutan atau kelanjutan, contoh: "Dia makan nasi, lalu tidur."
  • kemudian: menyatakan urutan atau kelanjutan yang lebih berjarak, contoh: "Setelah makan, dia kemudian pergi."
  • setelah itu: menyatakan urutan atau kelanjutan yang lebih berjarak lagi, contoh: "Setelah itu, dia pulang ke rumah."
  • sebelumnya: menyatakan urutan atau kelanjutan yang mendahului, contoh: "Sebelumnya, dia sudah belajar."
  • sementara itu: menyatakan kejadian yang berlangsung bersamaan, contoh: "Di Jakarta, banjir terjadi sementara itu di Surabaya terjadi kebakaran."
  • sebaliknya: menyatakan pertentangan atau perbedaan yang lebih kuat, contoh: "Dia bukannya rajin, sebaliknya dia sangat malas."

Konjungsi Subordinatif

Konjungsi Subordinatif Waktu

  • ketika: menyatakan waktu yang bersamaan, contoh: "Ketika dia datang, saya sedang makan."
  • setelah: menyatakan waktu yang menyusul, contoh: "Setelah makan, saya pergi."
  • sebelum: menyatakan waktu yang mendahului, contoh: "Sebelum pergi, saya pamit."
  • selama: menyatakan waktu yang berlangsung, contoh: "Selama dia sakit, saya menjaganya."
  • sampai: menyatakan waktu yang membatasi, contoh: "Saya akan menunggu sampai dia datang."
  • hingga: menyatakan waktu yang membatasi dengan penekanan, contoh: "Dia belajar hingga larut malam."
  • sejak: menyatakan waktu yang menjadi awal, contoh: "Sejak kecil, dia sudah rajin belajar."

Konjungsi Subordinatif Sebab-Akibat

  • karena: menyatakan sebab, contoh: "Saya sakit karena kehujanan."
  • sebab: menyatakan sebab dengan penekanan, contoh: "Sebab dia rajin, dia berhasil."
  • oleh karena itu: menyatakan akibat, contoh: "Oleh karena itu, saya harus belajar lebih giat."
  • akibatnya: menyatakan akibat dengan penekanan, contoh: "Akibatnya, dia tidak lulus ujian."

Konjungsi Subordinatif Tujuan

  • agar: menyatakan tujuan, contoh: "Saya belajar agar pintar."
  • supaya: menyatakan tujuan dengan penekanan, contoh: "Saya harus belajar supaya lulus ujian."

Konjungsi Subordinatif Syarat

  • jika: menyatakan syarat, contoh: "Jika kamu rajin, kamu akan berhasil."
  • kalau: menyatakan syarat dengan penekanan, contoh: "Kalau kamu tidak rajin, kamu tidak akan berhasil."
  • asalkan: menyatakan syarat dengan penekanan pada pemenuhan, contoh: "Asalkan kamu rajin, kamu pasti berhasil."

Konjungsi Subordinatif Perbandingan

  • seperti: menyatakan perbandingan kesamaan, contoh: "Dia cantik seperti bidadari."
  • seolah-olah: menyatakan perbandingan kesamaan yang lebih kuat, contoh: "Dia berlari seolah-olah dikejar setan."
  • bagai: menyatakan perbandingan kesamaan yang lebih puitis, contoh: "Dia tersenyum bagai bunga yang sedang mekar."
  • lebih dari: menyatakan perbandingan lebih, contoh: "Dia lebih pintar dari saya."
  • kurang dari: menyatakan perbandingan kurang, contoh: "Dia kurang rajin dari saya."

Konjungsi Subordinatif Penjelasan

  • yaitu: menyatakan penjelasan atau rincian, contoh: "Dia cantik, yaitu bermata indah dan berambut panjang."
  • yakni: menyatakan penjelasan atau rincian dengan penekanan, contoh: "Dia cantik, yakni bermata indah dan berambut panjang."
  • bahwa: menyatakan penjelasan atau rincian yang lebih formal, contoh: "Dia mengatakan bahwa dia akan datang."

Konjungsi Subordinatif Pembatasan

  • hanya: menyatakan pembatasan, contoh: "Saya hanya makan nasi."
  • kecuali: menyatakan pembatasan dengan pengecualian, contoh: "Semua orang bisa masuk, kecuali anak-anak."
  • asal: menyatakan pembatasan dengan syarat, contoh: "Kamu boleh masuk, asal tidak berisik."

Konjungsi Subordinatif Pilihan

  • entah: menyatakan pilihan atau ketidakpastian, contoh: "Entah dia datang atau tidak."
  • atau: menyatakan pilihan atau alternatif, contoh: "Kamu bisa memilih warna merah atau biru."

Konjungsi Subordinatif Pengandaian

  • kalaupun: menyatakan pengandaian dengan penekanan, contoh: "Kalaupun dia datang, saya tidak akan menemuinya."
  • meskipun: menyatakan pengandaian dengan pertentangan, contoh: "Meskipun dia kaya, dia tidak bahagia."

Konjungsi Subordinatif Konsesif

  • meskipun: menyatakan pertentangan atau konsesi, contoh: "Meskipun dia rajin, dia tidak lulus ujian."
  • walaupun: menyatakan pertentangan atau konsesi dengan penekanan, contoh: "Walaupun dia sudah belajar, dia tetap tidak lulus ujian."

Konjungsi Subordinatif Korelatif

  • baik…maupun: menyatakan pilihan atau alternatif, contoh: "Baik dia maupun saya akan datang."
  • tidak hanya…tetapi juga: menyatakan penambahan atau penggabungan dengan penekanan, contoh: "Dia tidak hanya pintar, tetapi juga rajin."

Penggunaan Konjungsi yang Tepat

Penggunaan konjungsi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tulisan atau ujaran yang runtut dan koheren. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan konjungsi secara efektif:

  • Gunakan konjungsi yang sesuai dengan hubungan antar kalimat atau klausa.
  • Hindari penggunaan konjungsi yang berlebihan.
  • Gunakan konjungsi dengan benar, sesuai dengan tata bahasa Indonesia.
  • Variasikan penggunaan konjungsi untuk menghindari pengulangan yang monoton.

Dengan memahami dan menggunakan konjungsi dengan tepat, kita dapat menciptakan tulisan atau ujaran yang efektif, runtut, dan mudah dipahami.

Pertanyaan Umum (FAQs) tentang 50 Kata Konjungsi dalam Bahasa Indonesia Baku

Apa itu konjungsi?

Konjungsi adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat.

Apa saja jenis-jenis konjungsi?

Konjungsi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Konjungsi koordinatif: Menghubungkan unsur-unsur yang setara, seperti dan, tetapi, atau.
  • Konjungsi subordinatif: Menghubungkan unsur-unsur yang tidak setara, seperti karena, meskipun, sehingga.
  • Konjungsi korelatif: Menghubungkan unsur-unsur yang saling melengkapi, seperti baik…maupun, tidak hanya…tetapi juga.
  • Konjungsi adversatif: Menghubungkan unsur-unsur yang berlawanan, seperti namun, sebaliknya.
  • Konjungsi kausal: Menunjukkan hubungan sebab akibat, seperti karena, sebab.
  • Konjungsi temporal: Menunjukkan hubungan waktu, seperti ketika, setelah.
  • Konjungsi tujuan: Menunjukkan tujuan, seperti agar, supaya.
  • Konjungsi syarat: Menunjukkan syarat, seperti jika, apabila.
  • Konjungsi konsesif: Menunjukkan pengakuan, seperti meskipun, walaupun.

Apa saja contoh kata konjungsi?

Berikut adalah 50 kata konjungsi dalam Bahasa Indonesia Baku:

  1. Dan
  2. Tetapi
  3. Atau
  4. Karena
  5. Meskipun
  6. Sehingga
  7. Baik…maupun
  8. Tidak hanya…tetapi juga
  9. Namun
  10. Sebaliknya
  11. Sebab
  12. Ketika
  13. Setelah
  14. Agar
  15. Supaya
  16. Jika
  17. Apabila
  18. Walaupun
  19. Meskipun
  20. Sungguhpun
  21. Biarpun
  22. Kendatipun
  23. Meskipin
  24. Meskipun demikian
  25. Walaupun begitu
  26. Akan tetapi
  27. Namun demikian
  28. Akan tetapi
  29. Melainkan
  30. Sedangkan
  31. Selain itu
  32. Lagi pula
  33. Di samping itu
  34. Selanjutnya
  35. Oleh karena itu
  36. Karena itu
  37. Dengan demikian
  38. Sebab itu
  39. Jadi
  40. Akibatnya
  41. Maka
  42. Sehingga
  43. Sehingga bahwa
  44. Hingga
  45. Sampai
  46. Sampai-sampai
  47. Untuk
  48. Agar
  49. Supaya
  50. Demi

Bagaimana cara menggunakan konjungsi dengan benar?

Untuk menggunakan konjungsi dengan benar, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

  • Pilih jenis konjungsi yang sesuai dengan hubungan antar unsur yang ingin dihubungkan.
  • Gunakan tanda baca yang tepat setelah konjungsi, seperti koma atau titik dua.
  • Pastikan konjungsi digunakan secara logis dan tidak berlebihan.

Apa saja kesalahan umum dalam penggunaan konjungsi?

Beberapa kesalahan umum dalam penggunaan konjungsi meliputi:

  • Menggunakan konjungsi yang tidak tepat.
  • Menggunakan tanda baca yang salah setelah konjungsi.
  • Menggunakan konjungsi secara berlebihan.
  • Menggunakan konjungsi untuk menghubungkan unsur-unsur yang tidak koheren.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Formulir Kontak